Seperti biasa, setiap datangnya bulan Ramadhan jadi banyak orang yang mendadak menderita insomania. Bukan karena menjadi sulit tidur, tapi cenderung karena memang tidak ingin tidur. Sebagian karena alasan melaksanakan ibadah seperti sholat malam, membaca Al-Qur’an, dan sebagian orang lagi sengaja tidak tidur karena takut terlambat makan sahur. Wekekeke... Jika sedang tidak bisa tidur, biasanya saya menghubungi seorang teman dekat melalui ponsel, baik menggunakan call maupun sms. Tapi lebih sering menggunakan call karena tarif komunikasinya setelah jam 11 malam menjadi lebih murah. Kebetulan saya menggunakan kartu simpati dari Telkomsel itu. Tidak bisa tidur dan mendapat teman ngobrol, makin tidak bisa tidur. Hehehe... Kalau sudah begitu, kami lalu mencoba menghubungi teman yang lain untuk ngobrol bersama. Biasanya pembiacaraan via telepon / ponsel dilakukan antara dua orang saja. Tapi berkat kemajuan di bidang teknologi komunikasi, pembiacaraan bisa dilakukan oleh banyak orang sekaligus dalam satu jalur. Tentunya dengan menggunakan ponselnya masing-masing. Ini jadi acara ngobrol bersama yang cukup seru. Pasti banyak diantara pembaca yang sudah tahu tentang berkomunikasi secara bersamaan seperti ini. Bahkan sudah sering melakukannya. Seperti yang kerap kali kami lakukan jika kesempatan memungkinkan. Kita menyebutnya sebagai teleconference. Mengapa memilih waktu setelah larut malam untuk acara ngobrol bersama via ponsel? Jawaban yang paling masuk akal sudah dijelaskan tadi, karena tarif komunikasi pada jam-jam seperti itu menjadi lebih murah. Dan saya hanya memilih teman-teman yang berasal dari Pulau Bunyu saja. Umumnya sekarang mereka tinggal di daerah lain. Ada yang tinggal di Jogjakarta, Malang, Semarang, dan di kawasan Batulicin di Kalimantan Selatan. Membatasi kriteria teman-teman dalam acara ngobrol bersama larut malam itu saya fikir bukan alasan yang diskriminatif. Karena secara psikologis kita lebih menikmati obrolan jika lawan bicara kita adalah orang-orang yang sudah kita kenal secara pribadi. Karena ini bukan acara perkenalan. Kita bisa menjadi merasa lebih bebas untuk bercanda, saling ejek, saling goda. Hitung-hitung untuk mempererat silaturahmi. Siapa yang menanggung biaya acara ngobrol bersama seperti itu. Yang jelas, penyandang dananya adalah yang pertama kali mengajak. Karena memang itu yang umumnya menjadi ketentuan dari operator seluler. Biaya dalam teleconference ditanggung oleh pemanggil. Sebenarnya ada cara lain agar biaya teleconference seperti itu menjadi lebih bisa ditangani tanpa harus mengeluarkan biaya lagi. Setelah jaringan downline makin berkembang, otomatis akan terjadi transaksi isi ulang pulsa elektronik yang makin banyak juga dalam jaringan downline tersebut. Dari transaksi isi ulang pulsa elektronik yang dilakukan oleh para downline tersebut kita memperoleh komisi yang jumlah berdasarkan pada transaksi itu. Makin banyak terjadinya transaksi isi ulang pulsa, makin banyak juga komisi yang kita terima. Komisi itu akan diakumulasi dan diberikan kepada kita dalam bentuk deposit yang bisa kita gunakan untuk melakukan isi ulang pulsa elektronik. Ternyata sederhana saja caranya. Dan ini cara yang tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Bahkan setelah itu bisa tanpa biaya. Setelah itu Anda bisa ber-telecoference sepuasnya jika Anda memang kepingin menjadi kalong.
7 years ago